Uang Pensiun Purnawirawan TNI AD Kekecilan, Ini Respons Presiden Jokowi

SINAR JABAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui kalau besaran uang pensiun para purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI), termasuk dari unsur Angkatan Darat (AD) masih kurang. Namun, Jokowi tidak janji bisa menaikkan nilainya.

"Saya sampaikan yang disampaikan Pak Doni Munardo tadi. Saya tahu, saya tahu, bahwa gaji pensiun untuk tamtama berada di angka Rp2,6 juta betul? Untuk bintara berada di angka Rp3,5 juta, bener? Dan untuk perwira pertama, kapten (sebesar) Rp4,1 juta, betul? Saya tahu, saya tahu, saya tahu apalagi yang berada di Jabodetabek, angka ini adalah angka yang masih sangat kurang," kata Presiden Jokowi di Sentul International Convention Center Bogor, dikutip dari Antara, Jumat, 5 Agustus 2022.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat membuka Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022.

Baca Juga: Jelang HUT Kemerdekaan RI, Pedagang Bendera Musiman di Tasikmalaya Mulai Menjamur

Sebelumnya, Ketua Umum PPAD Letjen TNI (Purn) Doni Monardo dalam sambutannya meminta agar Presiden Jokowi dapat menambah tunjangan pensiun bagi para purnawirawan.

"Pemerintah telah memberikan THR, pemerintah juga telah memberikan gaji ke-13 tapi saya tahu itu tetap masih kurang. Saya tidak janji, karena tadi saya sampaikan bahwa APBN kita berada di posisi tidak mudah," ungkap Presiden.

Namun Presiden Jokowi menyebut akan mengupayakan yang terbaik untuk meningkatkan tunjangan para purnawirawan.

Baca Juga: KPU Temukan Puluhan Nama Penyelenggara Pemilu Dicatut Partai Politik

"Tapi pulang dari sini saya akan panggil Menteri Keuangan, akan saya ajak hitung-hitungan, kalau nanti hitung-hitungan sudah final akan saya sampaikan kepada bapak, ibu, dan saudara-saudara sekalian," tambah Presiden.