SINAR JABAR - Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menghadiri acara puncak Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2022 dan Seminar Nasional Menciptakan Layanan Publik Bebas Korupsi yang digelar di Gedung Sate, Bandung, pada Selasa 6 Desember 2022.
Di sela-sela kegiatan tersebut, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika sempat mengunggah sebuah poster yang berisi sebuah pesan dari Jaksa Agung RI sejak 6 Juni 2001 hingga wafatnya pada 3 Juli 2001, Baharuddin Lopa, pada Story Instagram pribadinya @anneratna82.
Adapun kata-kata atau pesan tulisan yang diunggah Bupati Purwakarta tersebut yakni "Banyak yang salah jalan tapi merana tenang, karena banyak teman yang sama-sama salah. Beranilah menjadi besar meskipun sendirian" -Baharutin Lopa-

Baca Juga: Kabupaten Purwakarta Kembali Terima Penghargaan
Belum diketahui unggahan tersebut ditujukan kepada siapa, namun yang pasti pesan tersebut diunggah Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika bertepatan saat dirinya menghadiri acara puncak Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2022 dan Seminar Nasional Menciptakan Layanan Publik Bebas Korupsi yang digelar di Gedung Sate, Bandung.
Sekedar mengingatkan, Baharuddin Lopa ialah Jaksa Agung RI sejak 6 Juni 2001 hingga wafatnya pada 3 Juli 2001. Dalam sepak terjang karirnya, ia dikenal sebagai sosok yang berani melawan arus.
Sebelum duduk di kursi Jaksa Agung, pria yang lahir di Mandar, Sulawesi Selatan, 27 Agustus 1935 lalu ini juga merupakan mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi.
Baca Juga: Innalillahi, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Berduka
Dilansir dari situs resmi kejaksaan.go.id, mendiang Baharuddin Lopa dikenal sebagai jaksa yang hampir tak punya rasa takut. Sebelum menjabat Jaksa Agung, ia menjadi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia periode 9 Februari - 2 Juni 2001 pada masa pemerintahan Gus Dur.
Sejauh kariernya di Korps Adhyaksa, Lopa pernah menduduki jabatan Kepala Kejaksaan Tinggi di Sulawesi Tenggara, Aceh, Kalimantan Barat serta Sulawesi Selatan, serta mengepalai Pusdiklat Kejaksaan Agung di Jakarta.
Ia menjabat menjabat Jaksa Agung menggantikan Marzuki Darusman dan tanpa tunggu waktu bekerja keras memberantas korupsi. Ia dengan gesit segera memburu Sjamsul Nursalim yang sedang dirawat di Jepang dan Prajogo Pangestu yang dirawat di Singapura agar segera pulang ke Jakarta.
Baca Juga: Aquabike World Championship Grand Prix Indonesia Digelar di Purwakarta
Tak hanya itu, ia juga memutuskan untuk mencekal Marimutu Sinivasan. Namun ketiga konglomerat tersebut mendapat penangguhan proses pemeriksaan langsung dari Presiden Abdurrahman Wahid, alias Gus Dur.
Artikel Terkait
Bupati Purwakarta Curhat ke Kiai Said Aqil Siradj
Bupati Purwakarta Beri Kado Spesial untuk Kadinkes pada Momen Hari Kesehatan Nasional
Selamat, Bupati Purwakarta Kembali Raih Penghargaan
Bupati Purwakarta antar Langsung Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
Tak Hadiri Sidang Gugat Cerai, Bupati Purwakarta Pilih Bertemu Sosok Ini